
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengaku terkesan dengan peran Eric Cantona semenjak pensiun sebagai pesepakbola pada 1997. Pria berusia 53 tahun itu menolak berkompromi dan memegang teguh nilai-nilai kehidupan untuk membantu orang lain.
“Penghargaan ini tidak hanya mengakui kariernya yang cemerlang sebagai pemain hebat, tetapi juga mengakui karakternya sebagai manusia,” ucap Aleksander Ceferin, mengutip dari BBC, Selasa (27/8/2019).
“Dia adalah orang yang menolak berkompromi, membela nilai-nilai yang dianut, berbicara apa adanya, dan berdedikasi tinggi untuk membantu gerakan yang dia yakini,” imbuh pria berkebangsaan Slovenia tersebut.
Eric Cantona dikenal sebagai pemain yang kontroversial semasa membela Marseille, Leeds United, Manchester United, dan Tim Nasional (Timnas) Prancis. Salah satu insiden kontroversial adalah tendangan kungfu yang dilakukannya terhadap seorang suporter di Stadion Sellhurst Park pada 1995.
Meski begitu, usai pensiun di usia 30 tahun pada 1997, Eric Cantona banyak membantu lembaga amal. Salah satunya adalah mendukung gerakan amal Common Goal yang digagas oleh gelandang Manchester United, Juan Mata, untuk membantu mengatasi masalah sosial lewat industri sepakbola.
Komentar
Posting Komentar